agung dani prudential

agung dani prudential

Kamis, 09 Januari 2014

SEPUTAR INFO ASURANSI



Setiap Orang Perlu Asuransi
Ketika kita melamar pekerjaan di sebuah perusahaan, apa yang menjadi pertimbangan kita selain gaji yang cukup? Saya yakin kita juga mencari jaminan kesehatan dari perusahaan tersebut.
Jaminan kesehatan yang diberikan perusahaan tempat kita bekerja, adalah bentuk asuransi yang membuat kita bisa bekerja dengan tenang karena jika kita sakit, kita tidak memikirkan biaya pengobatan lagi, karena sudah ditanggung oleh perusahaan (atau lebih tepatnya perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh boss kita).

Lalu apa bedanya dengan kita memiliki polis asuransi sendiri? Sebenarnya sama saja. Intinya, setiap orang perlu asuransi, supaya ketika menjalani kehidupan sehari-hari, tingkat kecemasan kita terhadap waktu sakit, atau kecelakaan dan meninggal dunia, bisa dieliminasi sampai ke titik aman.

Jadi jika ada orang yang menolak asuransi, mungkin disebabkan oleh kurangnya informasi dan kesadaran tentang jaminan kehidupan yang lebih baik, untuk dirinya sendiri dan utamanya untuk keluarga inti yang menanggung beban ketika dia sakit, kecelakaan atau meninggal dunia.

Setiap orang perlu asuransi, karena setiap orang punya resiko dalam pekerjaan, kehidupan dan masa depan. Dengan memiliki polis asuransi dari perusahaan yang tepat, resiko besar bisa dialihkan kepada perusahaan asuransi tersebut.
Hidup bisa lebih nyaman jika ada pertanggungan yang besar ketika kita tidak mampu lagi membiayai kehidupan kita di masa tua dsb.

Kapan Kita Harus Punya Asuransi?
Pertanyaan sepele yang jawabannya justru serius nih. Kapan kita harus punya asuransi?
Mengingat taraf hidup masyarakat Indonesia masih rendah, tentu tidak semua orang bisa membayar premi asuransi. Padahal semua orang perlu asuransi, baik itu kesehatan maupun jiwa.
Jika saya sekilas melihat usia pekerja di Indonesia, terutama di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Denpasar (masih ada kota besar lain seperti Ujung Pandang, Kendari, Balikpapan dst), yaitu antara usia 20-55 tahun, maka waktu terbaik untuk memiliki asuransi bagi diri sendiri adalah di usia 21 tahun sampai 40 tahun.

Mengapa?
Alasan pertama adalah, 
usia 21 tahun sudah dianggap mature atau dewasa secara fisik mental dan pikiran, dan sudah ada yang bekerja sehingga orang itu memiliki penghasilan pribadi.

Alasan kedua, 
di usia 21 tahun, kondisi fisik rata-rata orang masih dalam keadaan sangat prima, sehingga mudah untuk mengajukan SPAJ, dengan premi rendah namun memiliki manfaat tinggi. Semakin tua usia kita, semakin tinggi premi namun manfaat mulai terbatas.

Alasan ketiga, 
menabung adalah hal tersulit yang harus dilakukan di usia tersebut, karena tuntutan gaya hidup yang serba konsumtif. 

Jika kita sudah bisa mengelola pikiran kita untuk masa depan yang terbaik, tentu asuransi merupakan elemen yang harus segera dilengkapi sebelum berumah tangga dan memiliki keturunan.
Saya ingat apa yang dikatakan trainer / pelatih saya di seminar fast start, yaitu: di usia produktif mulai 21 tahun sampai 40 tahun, manusia cenderung produktif juga untuk menghasilkan banyak utang. Mulai utang kartu kredit, utang kendaraan bermotor, rumah serta barang konsumtif seperti komputer pribadi dan telepon genggam, serta gaya hidup modern yang ingin selalu eksis.

Bayangkan jika terjadi sesuatu di jarak usia tersebut, maka sebuah keluarga bisa terpuruk karena utang belum lunas di sana sini, belum lagi untuk biaya makan sehari-hari dan juga biaya sekolah anak.
Padahal semakin ke depan, semakin banyak orang muda yang kena penyakit berat seperti jantung, stroke, ginjal, paru-paru akibat merokok, gula darah dan juga HIV AIDS.

Jadi, kapan kita harus punya asuransi? 
Tentu saja secepatnya. Ini perlu kesadaran dari diri kita sendiri untuk mencintai keluarga kita. Cinta saja tidak cukup karena manusia perlu makan dan masa depan yang cerah.
Jangan tunda lagi, segera miliki polis asuransi ketika kita masih sehat, karena kesehatan memang mahal harganya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar