Tanbihun.com-
Suatu
ketika Rasulullah SAW becerita tentang seorang yang tampil sebagai yang
merindukan Allah SWT. Sebagai yang menuju Ridho Allah SWT. Dan sebagai
yang berharap kepada Allah SWT. Akan tetapi ia adalah orang yang tidak
peduli terhadap dosa dan tidak pernah menyesali atas kesalahannya. Lalu
Rosulullah berkata, “Bagaimana do’anya akan terkabul?” Bagaimana
harapannya terpenuhi? Bagaimana kerinduannya terobati? Sementara dia
adalah orang yang gemar dengan dosa, makan dan minumnya dari yang
haram, serta berpakain dari yang haram.
Sahabatku dari gambaran perilaku
tersebut bisa di fahami artinya ada yang menghalangi langkah-langkah
kita menuju Allah SWT. Dan ada yang menghambat perjalanan kita menuju
Keridhoaan Allah SWT. Yang berjuang dengan sungguh-sungguh dalam
menempuh
jalan menuju Allah
SWT akan menemui kesia-siaan jika ia tidak sadar akan adanya
penghalang serta berusaha untuk menghilangkannya. Penghalang itu adalah
dosa dan untuk menghilangkannya adalah dengan bertaubat. Maka
taubat
adalah hal pertama dan utama yang harus dilakukan bagi seseorang yang
ingin menempuh jalan menuju Ridho Allah SWT. Dan yang bisa bertaubat,
hanyalah orang yang pernah merenungi dosa-dosanya serta menyadari segala
kesalahannya.
Renungkanlah wahai
sahabat!
Bagaimana bisa bertaubat orang yang tidak pernah menyesali dosa-dosanya
dan bagaimana bisa menyesal orang yang tidak pernah merenungi
kesalahannya. Merenungi bahwa kesalahan adalah sebab murka Allah SWT.
Dan jika Allah SWT murka maka Allah SWT akan menyiksanya.
Sungguh dosa sebesar apapun jika
disesali lalu memohon ampun dengan sungguh-sungguh maka Allah SWT akan
mengampuni. Begitu juga dosa sekecil apapun jika tidak pernah disesali
maka Allah SWT tidak akan mengampuni. Yang telah bertaubat akan kembali
bersih seperti yang belum pernah berdosa. Yang telah bertaubat
menjadikan Syaitan sangat menyesal dan kecewa tiada terkira. Bahkan satu
hal yang menakjubkan bagi Rasulullah SAW adalah orang yang terjerumus
dalam dosa dan maksiat, lalu ia bertaubat disaat ia masih mudah dan
memeiliki banyak peluang untuk terus melakukan dosa tersebut .
Sahabatku,
Pernahkah kita merenung ? Jika kematian menjelang sementara dosa-dosa kita belum diampuni oleh Allah SWT.
Sudahkah kita sadari ? Jika dosa belum diampuni itu artinya Allah SWT
akan menyiksa kita di alam barzah dan akan dilanjutkan dengan siksa di
akhirat kelak.
Alangkah mengerikannya siksa dan murka Allah SWT.
Sudahkah kita menangis di tengah malam, saat kita mengadu kepada Allah SWT ?
Sudahkah kita menangis, saat kita teringat dosa-dosa?
Sudahkah kita mengangis di saat kita memohon ampun kepada Allah SWT?
Jangan ragu dengan Allah SWT! Allah SWT akan mengampuni dosa sebanyak
apa pun jika kita menyesalinya. Dan Allah SWT tidak akan mengampuni dosa
sekecil apa pun jika kita tidak menyesalinya.
Sungguh saat terindah adalah saat menitikan air mata penyesalan atas dosa-dosa.
Dan mata yang menangis karena takut murka Allah SWT tidak akan menangis
lagi kelak di akhirat disaat mata-mata orang berdosa pada menangis.
Menangislah!Menangislah kerena dosa-dosa! Jika kita belum bisa menangis maka berusahalah terus untuk menangis.
Dan jika kita masih tidak bisa mengangis maka menangislah karena kita telah tidak bisa menangis. Sebab saat itu
hati kita teramat keras. Dan sungguh hati yang keras bukanlah lahan yang subur untuk menanam kerinduan dan
cinta
kepada Allah SWT. Hati yang keras akan subur dengan lumut ketakaburan
yang hanya akan menjauhkan seseorang dari menerima dan menginsyafi
kebenaran.
Menangislah wahai sahabatku untuk untuk menyesali semua dosa- dosa yang telah kita perbuat.
Itulah tangisan indah, tangis Penyesalan.
Wallahua’lam..